Pernahkah Kamu mendapati bercak darah ketika atau usai melakukan hubungan seksual? Bila iya, Kamu sebaiknya ke dokter sebab pendarahan dapat jadi penanda terkena penyakit menular seksual atau bahkan kanker serviks.
Tetapi, Kamu tak perlu khawatir berlebihan sebelum memeriksakan diri ke dokter sebab ada juga keadaan vagina berdarah yg biasa berlangsung & tak membahayakan. Oleh sebab itu, silakan kenali perbedaannya.
Pendarahan terhadap vagina ketika atau usai berhubungan seksual mampu terjadi saat Kamu sedang mulai menstruasi. Tak kenal usia, pendarahan dapat berlangsung kepada perempuan muda atau yg telah berusia. Selain menstruasi, berikut ini merupakan faktor-faktor penyebab vagina berdarah disaat atau setelah berhubungan seksual.
- Gesekan selagi berhubungan seksual.
- Kurangnya cairan lubrikasi.
- Baru pertama kali berhubungan seksual.
- Ektropion serviks. Sebuah keadaan terhadap permukaan leher rahim. Keadaan ini sering berlangsung terhadap perempuan belia, ibu hamil, dan perempuan yg konsumsi pil kontrasepsi. Keadaan ini tak berbahaya & mampu menghilang dengan sendirinya. Tetapi ada pun yg membutuhkan perawatan. Ektropion serviks tak ada hubungannya dengan kanker.
- Radang serviks.
- Luka genital akibat infeksi menular seksual, seperti herpes atau sifilis.
- Cedera kepada lapisan rahim.
- Vagina kering. Perihal ini biasa berlangsung terhadap perempuan yg sudah memasuki tahap menopause & sesudahnya. Keadaan ini pula jadi ciri-ciri hadirnya atrofi vagina.
- Atrofi vagina. Penipisan, pengeringan, & peradangan dinding vagina sebab badan kekurangan estrogen. Keadaan ini kerap berlangsung terhadap ibu menyusui & sesudah menopause.
- Vaginitis. Peradangan terhadap vagina dapat disebabkan oleh infeksi.
- Polip yg tumbuh di leher rahim. Keadaan ini jinak, tak bersifat kanker.
- Kanker serviks.
Kamu tak perlu konsultasi ke dokter bila mengalami pendarahan diwaktu berhubungan intim cuma sekali saja. Seandainya Kamu merasa khawatir atau mau memeriksa penyebab yg menciptakan Kamu mengalami pendarahan, silahkan konsultasikan ke dokter.
Cegah Pendarahan Dengan Cara-cara Ini
Apabila Kamu mengalami pendarahan akibat kurangnya cairan lubrikasi, Kamu dapat minta pasangan buat memperlama foreplay sebelum melakukan penetrasi. Alternatif lain yakni menggunakan produk pelumas. Namun jangan sampai sembarang menggunakan produk pelumas. Cobalah buat konsultasikan dulu ke dokter menyangkut produk apa yg pas buat Kamu.
Buat pendarahan yg disebabkan oleh hal-hal yg bersifat medis, sebaiknya Kamu memercayakannya ke dokter. Dokter bakal merekomendasikan obat-obatan tertentu atau perawatan khusus buat mengatasi keadaan Kamu. Senantiasa jaga kesehatan organ intim Kamu biar terhindar dari bakteri, jamur, infeksi, & perihal buruk yang lain.
Pendarahan berbahaya biasa disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). Supaya terhindar dari PMS, biasakan diri menjalani kegiatan seks yg sehat & aman contohnya dengan memakai kondom & setia dengan pasangan.
Apabila Kamu mengalami pendarahan, sebaiknya hindari berhubungan seksual pada keesokan harinya. Beristirahatlah jikalau pendarahan membuat badan jadi lelah atau sakit. Periksakan ke dokter bila Kamu khawatir & terutama seandainya pendarahan disaat berhubungan intim berlangsung lebih dari satu kali. Berjaga-jaga & mencegah senantiasa lebih baik daripada mengobati.